TUHAN MEMBERIKAN KEKUATAN


REFLEKSI Mazmur 121:2-8 dan Mazmur 18:1-4



Terlebih dahulu, perlu dipahami bahwa kata yang diterjemahkan dengan ‘nyanyian ziarah’ ini sebetulnya berarti “naik”. Kata yang sama muncul di awal “Judul. Mzm 120-134. Yerusalem didirikan di atas perbukitan, dan Bait Allah ada di atas bukit bernama Sion. Kumpulan mazmur ini mungkin digunakan oleh umat ketika mereka “naik” ke Yerusalem untuk merayakan salah satu dari tiga hari raya yang dihadiri oleh semua laki-laki Israel (Ul. 16:16). Kecuali Mzm 132, semua mazmur lainnya sangat pendek dan mudah dihafal. Mazmur-mazmur ini sering menyebut Yerusalem atau Sion, tempat mereka akan merayakan hari raya (122:2-3. 6. 125:1, 126:1, 128:5. 129:5, 132:13, 15, 133:3, 134:3). Urutan mazmur juga hendak menyatakan penggunaan mazmur oleh umat yang datang ke Yerusalem. Mazmur 129 diucapkan oleh orang yang tinggal di luar negeri (120:5); Mzm. 121 berbicara tentang suatu perjalanan; Mzm. 122 berbicara tentang tibanya mereka di Bait Allah di Yerusalem, Mzm. 123-133 adalah doa-doa yang mungkin digunakan dalam suatu hari raya; dan Mzm. 134 kedengarannya seperti suatu berkat untuk perjalanan kembali ke tempat masing-masing. Bahkan bahan anak kecil tersebut juga, memiliki konteks yang tidak jauh berbeda dengan Mzm 18 yang  merupakan bagian dari mazmur yang menyatakan pengharapan bahwa Tuhan akan melepaskan orang Israel dari musuh-musuh mereka. Mazmur yang memang dipakai berabad-abad bahkan setelah masa Daud, oleh bangsa Israel terlepas dari musuh-musuh mereka.

Pemazmur menyemangati dirinya sendiri, dengan mazmur-mazmur yang terus dilantunkannya. Sebab ia menyadari bahwa tanpa penyertaan dan tanpa perlindungan dari Allah. Mungkin mereka tidak akan sanggup menjalani kehidupan-kehidupan yang mereka rasa sangatlah berat. Demikian jugalah pesan ini disampaikan kepada kita semua. Apakah, kita juga menyadari bahwa hanya lewat semangat dari Tuhanlah kita mampu menjalani hari-hari dalam kehidupan ini?

Saya sendiri sering kali bahkan diantara kita juga menemukan kejadian-kejadian dimana situasi terlihat semakin buruk. Lalu, secara tidak sadar kita menyanyikan lagu-lagu pujian untuk menguatkan diri kita, ataupun seketika berdoa, atau malah memanggil nama Tuhan dengan sekeras-kerasnya. Walaupun tetap saja, manggil mamak adalah yang pertama. Mengapa? Karena kita sadar sedang berada pada titik tidak aman dan kita membutuhkan sosok sebagai pelindung dan penguat untuk kita melewati semuanya. Demikianlah suasana yang sedang dialami oleh pemazmur, ia melantukan syair-syair ini sebagai wujud pengakuan bahwa dirinya membutuhkan pertolongan dari Tuhan.

Mengingat hal ini, saya mengingat juga tentang curhatan seorang Cakra Khan yang mengaku bahwa dirinya mengalami gangguan secara psikologis, sampai harus menghubungi seorang Psikiater untuknya. Hal tersebut terjadi, diakibatkan karena dia terlalu sering menyanyikan lagu-lagu galau yang membuat dia justru mengalami depresi. Inilah yang sering banyak penikmat musik mengatakan bahwa lagu-lagu dan musik yang pilih terkadang mempengaruhi dan menggambarkan suasana hati kita. Untuk itu, dari teks ini kita juga bisa belajar bagaimana lantunan-lantunan syair dari pemazmur memberikan energi dan semangat yang baru untuk peziarah lainnya ataupun orang-orang yang mendengar dan memabaca syair ini.

Namun jika kita berhenti pada hal itu saja, tampaknya juga tidak baik. Saya teringat dengan salah satu postingan yang bertuliskan demikian;

“Bila Israel membom masjid kalian, azanlah dari Gereja kami”

Tawaran ini seketika menjadi peneduh untuk situasi saat ini, tawaran yang dilayangkan oleh Pastor Manuel Musallam dari Gereja Latin Palestina kepada kaum Muslim di Gaza Palestina, sehari setelah peluru kendali Israel menghantam Gaza dan membunuh ratusan orang Palestina termasuk warga Kristen. Ya, demikianlah Allah menjadi pelindung untuk manusia. Namun manusia yang disertai dan dilindungi oleh Allah juga tidak boleh hanya diam. Ia juga harus mampu menjadi peneduh dan pelindung bagi sekitarnya. Bukan karena kita mampu melindungi mereka, tetapi karena kita memiliki Allah yang turut serta membantu kita dalam setiap hal yang kita bagikan kepada banyak orang. 

Komentar