TERIMA DAN LEPASKANLAH, “JANGAN TAKUT! PERCAYA SAJA! (LUKAS 8:40-42a)


Dahulu ada seorang bernama Yairus yang datang kepada Yesus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Yairus memohon dengan sangat untuk menyembuhkan anak perempuannya yang sedang sakit dan hampir mati. Yairus memiliki permohonan kepada Yesus untuk mau meletakkan tanganNya di atas anaknya agar ia bisa hidup. Yesus menyetujuinya dan berjalan bersama dengan Yairus. Namun perjalanan tersebut tidak begitu mulus selain karena saat itu Yesus sedang berada di tepi danau, dan kemungkinan rumah Yairus ada di tengah kota. Saat yang sama Yesus juga didesak-desak banyak orang. Sampai datanglah seorang dari keluarga Yairus dan berkata “Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!”

Tahukah saudara, ada dua hal menarik dalam kisah ini; Pertama, saat saudara Yairus berkata bahwa anaknya sudah mati, Yairus menerima informasi itu tanpa sama sekali menafikkan perkataan saudaranya. Kedua, perkataan Yesus yang menumbuhkan iman Yairus, “Jangan Takut, Percaya Saja….” (ay. 50)

Apakah saat ini saudara sedang mengeluhkan kehidupan saudara? Seberapa sering saudara mempertanyakan masalah ataupun penderitaan yang saudara sedang hadapi? Pernahkah saudara berdoa untuk menerima dan melepas masalah itu pada Allah?

Hidup memang berat saat kita hanya terpaku pada pencapaian sebuah tujuan. Namun hidup akan terasa ringan, bila setiap kita mampu menerima kehidupan ini dengan beradaptasi pada segala sesuatu, termasuk pada apa yang tidak kita inginkan. Lalu melepaskannya! Sebab segala sesuatu berat hanya ketika kita menggenggamnya, namun begitu kita melepasnya, kehidupan ini tidaklah berat lagi.

Yairus menerima situasi dan kondisi anaknya yang dikatakan mati oleh saudaranya, tanpa sama sekali menafikan perkataan saudaranya. Namun perjalanan itu tidak terhenti, Yairus dan Yesus tetap melanjutkan perjalanan mereka. Atau dengan kata lain, penerimaan itu bukanlah sikap pasif ataupun keputusasaan. Sebab tindakan pasif ataupun keputusasaan karena menunggu waktu dan situasi yang tepat, justru membuat kita tidak pernah melakukan apapun. Mengapa? Karena dalam menunggu kita berfikir terlampau banyak, hal ini menghentikan kita dari meraih kedamaian apa pun dalam hidup. Kapanpun kita berfikir mengenai apa yang seharusnya, maka pada waktu yang sama kita tidak bisa menikmati hidup pada saat itu.

Saudaraku, apakah yang saudara khawatirkan saat ini? Kesehatan orang-orang yang dikasihi? Keluarga? Masa depan saudara? Masa depan anak-anak saudara? Apapun itu. saudara tidak bisa mengetahui apa yang bakal terjadi berikutnya. Kapan pun dalam hidup kita, kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi. Coba lihat hidup kita selama ini. Bukankah hidup telah demikian mengejutkannya. Ini berlaku bagi setiap orang dati kita. Inilah ketidakpastian dalam hidup. Untuk itu, marilah kita melakukan seperti kisah Yairus kepala rumah ibadat itu. Dalam doa, marilah kita menerima dan melepaskan semua beban itu kepada Yesus. Bila saudara masih ragu, maka Yesus katakan hal yang sama pada kita saat ini “Jangan Takut, percaya saja!”

Komentar