Serahkanlah / 1 Petrus 5:7

 


Dalam Mazmur 55:23 tertulis, “Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau!”

Ayat itu sering kali menantang orang-orang perfeksionis. Orang-orang yang selalu menjadi sangat serius bila diberikan “tanggung jawab”. Mereka akan selalu berusaha sebaik mungkin melakukan seluruh tanggung jawabnya. Sesuatu yang menjadi kelebihan dan kekurangan pula dalam pribadi seseorang. Mereka yang memiliki sifat demikian, akan selalu mengalami kelelahan baik secara fisik ataupun mental. Sebab, sulit bagi mereka untuk berbagi tanggung jawab dengan orang lain. Bahkan, tidak jarang dalam pengerjaanya mereka dibayang bayangi oleh kekhawatiran dan kecemasan.

Bisa dibayangkan, bagaimana lelahnya kehidupan orang-orang perfeksionis ini?

Tentu mereka pasti memiliki beberapa alasan melakukan hal tersebut, seperti;

-          Persoalan ini adalah tanggung jawab saya

-          Meskipun saya merasa khawatir, setidaknya saya telah melakukan sesuatu untuk persoalan yang saya hadapi

-          Saya pikir mungkin saya dapat mengatasinya sendiri dan lebih cepat daripada yang dilakukan Allah

-          Saya tidak benar-benar berpikir bahwa Dia akan melakukan apa saja untuk mengatasi persoalan saya

-          Melepaskan persoalan saya adalah hal yang menakutkan

Apakah salah satu di antara alasan di atas terdengar akrab di telinga Anda?

Ibrani 10:35 mengatakan;

“Janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya”

Disini, Tuhan ingin berkata kepada kita, “ Janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu; sebaliknya, serahkan kekhawatiranmu-kepadaKu”

Akan tetapi, apa yang justru kita lakukan? Kita selalu membalik perintah itu, bukan? Kita melepaskan kepercayaan kita dan menanggung kekhawatiran kita!

Juan Carlos Ortiz bercerita tentang seorang Wanita yang dahulu selalu menemuinya, selama berminggu-minggu, untuk konseling. Kemudian, ia mulai menyadari bahwa Wanita itu tidak mengalami kemajuan apa pun. Suatu hari ia, berkata kepada Wanita itu, “Anda telah datang ke sini selama berminggu-minggu dan mengungkapkan semua persoalan Anda kepada saya. Sekarang Anda harus duduk di sana dna mendengarkan persoalan-persoalan saya.” Ia menceritakan persoalan-persoalannya kepada Wanita itu.

Kemudia ia berkata, “Menurut Anda bagaimana saya harus mengatasi persoalan-persoalan sayai tu?”

“Anda hanya perlu menyerahkan semuanya kepada Tuhan”

“Tepat” serunya. Itulah yang selama ini ingin saya sampaikan kepada Anda, supaya Anda lakukan. Pergi dan lakukanlah itu!”

Saudaraku, terkadang kita pun perlu diingatkan bahwa kita mengambil tanggung jawa terlalu besar dalam kehidupan kita – melebihi yang Tuhan inginkan. Dia tahu bahwa kita tidak cukup kuat untuk menanggung kekhawatiran dan semua pekerjaan kita sekaligus. Dia tahu bahwa kita akan merasa putus asa, kemudian menyerah.

Saudaraku, Tuhan berkata kepadamu; Mari, datanglah serahkanlah segala kekhawatiranmu kepadaKu, Tuhanmu, Bapamu yang setia.

“Serahkanlah segala kekuatiranmu, kepadaNya, sebab Ia yang memilihara kamu.”

1 Petrus 5:7


 

 

Komentar