Masih Perlukah Pemberitaan Firman Tuhan? Jesaya 55:10-13

 



Tahukah saudara, situasi saat ini mulai menunjukkan kecenderungan orang yang cenderung meragukan perlunya pekabaran firman. Ada anggapan bahwa sebenarnya dunia tidak lagi membutuhkan firman Tuhan. Tepatnya, tidak membutuhkan Yesus Kristus. Yang dibutuhkan adalah kesejahteraan (sandang, pangan, papan) dan keadilan (hak-hak asasi). Atau dengan kata lain, Tuhan yang dibutuhkan saat ini adalah Tuhan yang Mahasejahtera dan Maha berlimpah keadilan. Atau dengan kata lain, seringkali Tuhan yang dicari adalah Tuhan yang serba bisa melakukan setiap permohonan dan permintaan umatnya. Persis seperti konteks yang diceritakan dalam Kitab Yesaya, saat bangsa mencari bantuan pada bangsa lain bukan pada Allah. Sedangkan Kristus yang tersalib bukanlah Tuhan yang tersalib yang berjuang dengan melepaskan tanda-(Ajaib)Nya untuk memikul setiap dosa manusia.

Padahal, Firman dari Tuhan yang tersalib memang tidak menjanjikan bahwa kita akan mendapatkan dengan mudah apa saja yang kita inginkan dan kita perjuangkan, tetapi Firman Tuhan adalah undangan untuk menyiasati kehidupan kita dengan segala keinginan dan perjuangannya, dalam pengorbanan dan penyerahan diri kepada Allah. Undangan untuk menyerahkan keinginan dan perjuangan kita agar menjadi bagian dari keinginan dan perjuangan Allah, sehingga boleh disempurnakan oleh Allah dan dicapai dengan cara Allah dengan hikmat Allah. Sehingga, nyatalah Damai Sejahtera kepada kita bukan Kedamaian Semu atas terpenuhinya setiap keinginan dan hawa nafsu kita.

Alasan lain untuk menghentikan pemberitaan Firman adalah kelemahan dan cacat cela kita sendiri. Banyak orang Kristen menganggap dirinya tidak layak melakukan pemberitaan Firman karena kelemahan dan aib diri sendiri ataupun Gereja. Padahal, pengalaman dan kesadaran akan kelemahan juga kekurangan itu diperlukan. Sebab, dengan demikian kita sadar bahwa yang harus kita beritakan itu bukan diri kita, agama kita atau gereja kita yang penuh kelemahan, melainkan Firman Tuhan yang tersalib, berita gembira bahwa Allah mengasihi kita dan mengundang kita untuk hidup di dalam kasih. Dengan demikian pemberitaan Firman tidak membuat orang menjadi tergantung pada kekuatan atau kehebatan kita, tetapi kepada kekuatan Allah saja. Sebaliknya, bila kelemahan dan kekurangan itu tidak dirasakan apalagi tidak mampu diterima. Disitulah saudara dapat mengkoreksi pelayanan saudara atau pelayanan Gereja saudara. Jangan-jangan ada motivasi atau dasar yang salah dalam setiap pelayanan saudara ataupun Gereja saudara.

Terakhir, sesungguhnya kita selalu membutuhkan Firman Tuhan, karena itu kita harus terus menyebarkanNya. Mengapa? Karena orang Kristen seperti manusia pada umumnya yang menghadapi masalah-masalah, merasa lelah dan habis akal, tergoda dan lupa daratan, terjadi dan bahkan ‘terhilang’. Dalam keadaan seperti itu, kita perlu kekuatan kasih Allah yang terkandung di dalam Firman Tuhan.

Komentar