PENDIDIKAN RAJAWALI Ulangan 32:11-14

 

Photo by Mathew Schwartz on Unsplash

Menunjukkan hikmat dari apa yang terjadi dalam kehidupan adalah pesan yang sangat nyata dalam bagian ini. Seperti banyak peneliti katakana, bahwa kitab ini ditulis pada masa pembuangan. Atau dengan kata lain, 5 kitab awal dalam Alkitab ini diceritakan kembali kepada bangsa Israel di masa pembuangan mereka.

Adapun poin utama dan terpenting dalam bagian ini adalah Allah mengenal semua pekerjaanNya. Hal ini dinyatakan dalam perumpamaan mengenai rajawali. Seperti diketahui, Burung Rajawali memiliki kasih sayang yang kuat terhadap anak-anaknya dan menunjukkan kasih sayang itu, bukan hanya seperti makhluk-makhluk lain dengan melindungi mereka dan memberi mereka makan, tetapi juga dengan mengajar dan melatih mereka untuk terbang. Untuk maksud ini, ia menggoyangbangkitkan mereka dari sarang tempat mereka berbaring, melayang-layang di atas mereka, untuk menunjukkan kepad amereka bagaimana mereka harus menggunakan sayap-sayap mereka, dan kemudian membiasakan mereka untuk terbang di atas kepak sayapnya, sampai mereka bisa terbang sendiri.

Melalui hal ini, orang-orang Israel dapat mengingat  kembali; bahwa Allah berbuat demikian pula kepada bangsa Israel. Ketika mereka menyukai perbudakan mereka dan enggan meninggalkannya, Allah melalui tangan Musa, menggoyangbangkitkan mereka untuk merindukkan kebebasan, dan berkali kali mencegah mereka kembali ke rumah perbudakan. Ia membawa mereka keluar dari Mesir, menuntun mereka ke padang gurun, dan pada akhirnya sekarang berhasil mereka melewati padang gurun itu. Tuhan tuntun.

Kembali berefleksi tentang kehidupan kita, cara Tuhan sering mendidik kita bukan sebagai Loser!  Tuhan mendidik umatnya untuk menjadi survivor suatu mental dan tindakan untuk dapat menjalani kehidupan yang penuh ketidakpastian. Suatu didikan yang realistis yang Tuhan ajarkan kepada umatnya

Sebab kehidupan bersama Tuhan bukan tanpa penderitaan, namun dalam setiap proses kehidupan Tuhan dekat dan menuntun. Penderitaan tanpa Tuhan itu menyakitkan, namun belajar berproses dalam pencarian hikmat yang dialami dalam dunia adalah kemenangan orang-orang percaya dan berpengharapan. Persis seperti yang Yesus ajarkan;

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:28–30)

Komentar