TUHAN MERUBAH DAN MEMULIHKAN (?) YEHEZKIEL 36:33-37

 




Dalam satu kesempatan, saya pernah bertanya kepada seseorang yang merupakan suami dari Pelayan Tuhan, Adapun pertanyaan saya sangat sederhana kepadanya, yakni “Apa yang kamu dapatkan dan cari saat bergereja?”. Dengan lugasnya, beliau menjawab “Aku mendapatkan pengajaran tentang Kasih dan itulah yang aku carikan”.

Jika hal serupa ditanyakan kepada saudara, “Apa yang saudara cari saat bergereja?

Bolehkah saya beropini, kalau saat ini banyak orang yang justru mengeluhkan untuk diajak bergereja dan persoalannya tak lain karena masalah keuangan. Beberapa diantara jemaat dengan lugas mengatakan bahwa bergereja hanya menambah pengeluaran alias uang keluar.

Ironis sekali, tapi demikianlah banyaknya orang berhenti untuk bergereja. Sebab bila dikaitkan dengan jawaban dari suami seorang pelayan Tuhan sebelumnya, maka kebaikan juga dibicarakan dan didapatkan diluar Gereja. Tanpa harus ke Gereja, semua orang sering membicarakan hal tersebut.

Yehezkiel 36:33-37, berbicara tentang nubuatan nabi Yehezkiel akan pembaharuan dan pemulihan yang datangnya dari Tuhan. Pembaharuan yang dilakukan Tuhan dimulai dari bagian inti dalam hidup umatNya, yaitu hati dan roh (ay. 26-27), sehingga umat menjadi taat kepada Allah. Ada 4 kata “Aku” yang mewakili Tuhan. Bahwa Tuhan akan mentahirkan umatNya dari segala kesalahan, Tuhan akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali. Tanah yang sudah lama tandus akan dikerjakan kembali sehingga umat akan berkata, tanah ini seperti taman Eden. Kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, kembali didiami dan menjadi kubu.

Bila kita kaitkan dengan pertanyaan saya diawal, lalu benarkah ketika bergereja hati dan roh dari umat yang datang akan semakin baik? Atau justru sebaliknya, seperti perkataan saudara saya “Kalian yang sering bergereja justru semakin tidak bermoral disbandingkan dengan kami yang jarang bergereja!” Terbukti dengan beberapa kasus yang marak terjadi beberapa waktu terakhir ini, dan membuat umat semakin tidak mempercayai Gerejanya.

Jadi, Bagaimana? Siapakah yang bertanggung jawab atas realitas sekarang?

Saya teringat dengan salah satu surat Paulus yang dituliskan demikian; “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia”. (2 Timotius 2:21). Sesuatu yang menggambarkan tentang bagaimana tindakan Allah terhadap manusia yang meresponNya.

Dengan kata lain, pembaharuan dan pemulihan tentu tidak akan pernah terjadi pada diri manusia, bila manusia tidak merespon panggilan Allah kepadanya. Seumpama buah aren yang gatal akan tetap menjadi sesuatu yang tidak mengganggu saat buahnya tidak pernah diproses menjadi produk seperti kolang kaling dsb.

Lihatlah bagaimana Yesus berkhotbah kepada ribuan orang dimasa hidup dan pelayananya. Apakah terjadi perubahan besar-besaran terhadap orang-orang yang mendengarnya? Tidak!

Untuk itu, persoalannya bukan tentang melalui “siapa” dan “bagaimana” Allah bertindak kepadamu. Tapi ini tentang bagaimana kita merespon kehendak Allah akan kehidupan kita. Sehingga kehidupan bergereja kita merubah dan memulihkan hidup juga cara pandang kita melihat dunia.

Sebab, Allah terus bekerja untuk memperbaharui umatNya sehingga kita menjadi alat di tanganNya. Orang yang belum dibaharui, tidak mungkin mempengaruhi orang lain untun memperbaharui dirinya. Bahkan sebaliknya, kita menjadi batu sandungan.

Sebab, Allah terus bekerja menyatakan kasih dan kuasaNya dalam hidup kita mulai dari bangun pagi sampai pagi kembali. Oleh karena itu harus ada kesadaran dalam diri kita untuk merespon kasihNya. Jangan menunda-nunda waktu yang diberikan Tuhan. Kesempatan unuk memperbahui diri dimulai dari diri kita dan saat ini. Ula tertaren-taren. Apa yang mau kita baharui? Bisa jadi kedagingan, kemalasan, keegoisan, tinggi hati, gaya hidup hedonis, dll. Atau sebagaimana yang disebutkan di dalam Galatia 5:19-21. Kita diingatkan dan diajak untuk selalu merespon pembaharuan yang Allah lakukan.

Komentar