MANUSIA MEMBUTUHKAN TUHAN, DAN BELAS KASIHNYALAH JADI JAWABAN 1 JOHANES 5:6-12

 


Situasi yang sama, namun beda rasanya. Apa itu? Dalam konteks 1 Johanes 5 ini dituliskan bagaimana penulis surat Yohanes memberikan kesaksian bahwa Allah yang menyatakan kebenaran mengenai Yesus, melalui Roh Kudus kepada orang-orang masa itu. Tentu hal ini dikarenakan, masa itu mereka yang percaya berhadapan dengan nabi-nabi palsu dan meragukan Yesus sebagai Juruselamat. Situasi ini sama, tapi beda rasanya dengan situasi sekarang ini.

Kini, ada begitu banyak orang yang justru mempertanyakan kebenaran tersebut bukan karena mereka tidak mengenalNya. Sebaliknya, mereka yang mengenal justru sedang mepertanyakan apa yang mereka anggap itu benar. Mengapa? Karena situasi sekarang ini semua orang lebih antroposentris. Segala sesuatunya dikaitkan dengan manusia, termasuk Tuhan. Sehingga ketika kehendak Tuhan tidak menguntungkan bagi manusia. Maka ia mempertanyakan Tuhannya.

Tapi pernahkah kamu membayangkan, apabila semua keinginan manusia dipenuhi? Misalnya, ketika seorang penjual minuman dingin meminta cuaca panas dan penjual minuman hangat meminta cuaca dingin. Kira-kira bila, mereka dalam satu wilayah yang sama. Apa yang harus Tuhan lakukan bagi mereka, agar Tuhan jadi baik dimata mereka?

Jawabannya, TIDAK ADA! Tuhan tidak perlu memenuhi permintaan mereka. Sebab, apabila mereka mendapatkan apa yang mereka minta, maka kekacauan pasti akan terjadi di wilayah tersebut. Dengan kata lain, cara kita dalam melihat apa yang Tuhan kehendaki menjadi penentu,”Apakah Iman yang kita miliki itu benar atau tidak!”

Dengan kata lain, bila ada pola pikir yang mengatakan bahwa Yesus membutuhkan pengikut dan umat. Justru pola pikir ini salah. Tuhan tidak membutuhkan kita. Manusia membutuhkan Tuhan, dan belas kasihNyalah jadi jawaban untuk kita. Inilah topik utama yang ingin saya bagikan kepada kita semua. Bahwa Air dan Darah jadi simbol bagi kita akan kesaksian Yesus yang merupakan Tuhan, memberikan belas kasihNya untuk kita bisa sampai kepadaNya.

Ada yang mempertanyakan dan Ada yang Menyaksikan, termasuk Allah Sendiri yang ikut menyaksikan melalui Roh Kudus dalam kuasaNya bagi kita orang-orang terpanggil dan terpilih.Mengapa?

Sebab hanya pengertian yang kita dapat dari Kuasa Roh Kuduslah, maka kita mampu menerima Yesus sebagai Tuhan yang telah berkorban di Kayu Salib bagi kita semua. Ini tidak dapat dipahami tanpa kuasaNya. Dialah yang memberikan pengertian dan kesaksian itu di dalam hati kita.

Untuk itu, kita yang menyebut diri sebagai orang-orang percaya tidak menanggung beban untuk semua orang mau mengerti dan memahami kebenaran yang kita sampaikan kepada orang lain. Itu bukan hak dan kewajiban orang lain harus menerimanya.

Sebaliknya, sadarilah bahwa kita hanya perantara dan DIALAH yang menyaksikan dan memberikan pengajaran yang sungguh bagi orang-orang yang haus dan rindu akan FIRMANYA.

Nah, bagaimana? Apa yang saudara pikirkan, sekarang?

Sekedar kesaksian bagi kita, bahwa saya dahulu memiliki kepribadian yang idealis dan sedikit ambisius. Ketika terjun dalam pelayanan, segala yang berantakan harus dibereskan dan segala hal yang tidak baik, haruslah dimusnahkan. Tentu ini berakibat fatal bagi pola pikir saya, sebab karena demikianlah akhirnya saya menjadi tuhan atas TUHAN dalam kehidupan saya. Sekalipun saya menyebut diri sebagai pelayanNya.

Mungkin, diantara kita juga sama. Kita sering kali berusaha untuk merubah dan memaksa orang lain mempercayai apa yang kita percayai. Padahal, faktanya hal demikian inilah yang justru sering menjadi momok orang-orang yang mengaku KRISTEN. Orang-orang seperti inilah yang justru sering membuat orang lain terhindar dari Kristus.

Percayakah anda? Bahwa “BISA SAJA” orang-orang yang selama ini kita anggap bersalah dan tidak mengenal Tuhan justru mendapatkan pelukan dari Tuhan. Karena mereka datang dengan kerinduan dan kehausan akan kebenaran. Sehingga mereka terus-terus mencari dan memastikan kebenaran itu. Alhasil, mereka mendapati Tuhan yang memeluk mereka dengan belas kasihNya.

Sementara kita? Tidak! Kita tidak lagi menemukan dan mendapatkan pelukan dari Tuhan. Karena Kita merasa sudah terpuaskan dan tidak lagi merindukanNya. Alhasil, rasa itu membawa kita semakin menjauh dari Tuhan dan membuat diri kita menjadi tuhan baru atas kehidupan orang lain.

NAH.............. GIMANA?

Komentar