ORANG YANG SAMA, DENGAN RASA BERBEDA 2 Korintus 10:1-13

 


Jika atau entah bagaimana, Saudara bertemu dengan seseorang yang memiliki track record tidak baik di teman-teman Saudara. Ia datang ke bisnis Saudara, keluarga Saudara, atau Saudara lahir bersama mereka, mereka anggota keluarga Saudara, atau Saudara jadi guru mereka, atau mereka muncul begitu saja dalam hidup Saudara, apa yang bisa dilakukan? Bukankah ini adalah masalah yang setiap dari kita harus hadapi dari waktu ke waktu: berurusan dengan orang yang “KATANYA” tidak baik?

Jelasnya, saya tidak berharap bahwa Saudara dianggap yang demikian oleh orang lain. Terlebih memakai tulisan ini, sebagai bentuk klarifiikasi serta pembelaan atas setiap gosip yang saudara dapatkan. Walaupun, refleksi yang saya muat mengenai pembelaan diri Paulus kepada jemaat di Korintus. Seperti diketahui, bahwa Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya. Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Para lawan Paulus, yaitu rasul-rasul palsu yang tidak mau bertobat, yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda (2 Korintus 11:1-6). Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut. Namun, saya (sekali lagi) tidak ingin mengajak saudara untuk memakai tulisan ini sebagai alat klarifikasi dan pembelaan diri.

Sebaliknya, saya ingin kita melihat orang-orang itu dengan berbeda. Salah satu pemikiran yang positif dan apresiatif setiap paginya untuk diri sendiri serta mengembangkan orang lain adalah “setiap orang akan berkembang dan menjadi lebih baik dari dirinya yang kemarin”.

Saya mampu mengatakan hal ini, karena Tuhan memiliki segala caranya untuk mengubah pribadi orang lain. Sikap yang terlalu cepat memberi nilai pada orang lain, tanpa melihat perubahan dan perkembangan yang dilakukan oleh orang lain disebut sebagai DENDAM. Seperti kehidupan Paulus saat berjumpa dengan Kuasa Yesus, itu adalah pengalaman spiritual. Tentu tidak banyak yang melihatnya dan Paulus sendiri tidak dapat membuktikan kebenarannya, selain daripada perubahan besar yang dilakukannya. Tapi, bukankah perubahan besar itu diikuti dengan usaha-usaha kecil? Perubahan yang tiba-tiba tanpa proses, justru sangat menakutkan dan itu hanya terjadi pada cerita-cerita dongeng saja. Ketika seorang Putri Cantik mencium Katak dan berubah jadi pangeran, itu hanya terjadi pada dongeng saja. Tapi, bila saudara ingin mencobanya; silahkan untuk mencium katak. Siapa tahu, saya juga memiliki kekeliruan. Wkwkwkwk

Pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang sama dengan cerita-cerita buruk dari orang lain tentangnya. Tapi mereka memiliki pengalaman yang berbeda dari cerita-cerita buruk yang sampai di telinga kita. Tahukah, mengapa hal itu bisa terjadi? Semua karena cara kita melihat dan merespon orang tersebut.

Saat saudara melihat setiap orang dengan positif, dan beranggapan bahwa orang lain memiliki perubahan-perubahan kecil dari hidupnya yang kemarin. Saya yakin, saudara akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan banyak cerita buruk dengan orang tersebut. Mengapa? Karena setiap manusia, semakin semangat ketika di apresiasi. Sikap itu memberikan energi postif yang mengubahkan atmosfer sosial saudara dengan siapapun.

Bayangkan saja, bila hal ini terjadi pada saudara? Ketika saudara mendapatkan apresiasi, karena orang lain melihat perubahan-perubahan kecil yang positif dalam diri saudara. Saya yakin, aura positif dalam diri saudara semakin keluar. Demikian halnya dengan pengalaman orang lain, saat saudara memperlakukan hal yang sama.

Susah, ya? Cobalah dalam beberapa waktu kedepan ini, dan lihat perubahan yang terjadi pada circle saudara.

Komentar

Anonim mengatakan…
Selamat Pagi Bujur Pdt
Anonim mengatakan…
Sangat memberkati 🙏🏻
Anonim mengatakan…
Amin, Terpujilah Tuhan
Anonim mengatakan…
Puji Tuhan. 🙏
Seburuk buruknya sesuatu pasti ada yg baik didalamnya.
Pola pikir seseorang sangat menentukan langkah/sikap hidup kedepannya. 😁🙏
Aron Ginting Manik (AGM) mengatakan…
Benar sekali, Pola Pikir seseorang sangat menentukan langkah/sikap hidup kedepannya