Apakah anda pernah melihat video dibawah ini? Bocah tersebut dihukum oleh mamaknya karena mainnya terlalu jauh sampai ke tempat yang diharapkan oleh mamaknya. Sampai-sampai membuat mamaknya sangat khawatir, yang menarik dari video tersebut ketika si bocah tidak mengakui kesalahannya dan berkata bahwa, “Otakku yang salah mak, otakku yang nakal mak”. Jawabannya tidak salah, tapi masa otaknya bisa berfikir demikian. Jangan-jangan otak tidak menguasai keseluruhan hidup kita saat ini. Jangan-jangan selain daripada otak, ada hal yang membuat tubuh kita melakukan hal lain. Semisal, seorang yang terus berulang-ulang disakiti oleh kekasihnya atau gebetannya. Kenapa dia masih berjuang, berartikan ada sesuatu hal yang mengusai dirinya selain otak yang bisa lebih berfikir secara rasional. Ibarat ada benda tajam yang mencoba untuk melukai kita, maka secara cepat otak merespon agar tubuh kita menghindar dari benda tajam hal tersebut. Sama halnya dengan apa yang terjadi pada Yesus, tentu ada suatu hal yang menggerakan dia untuk pergi ke padang gurun dan menolak semua tawaran-tawaran yang diberikan oleh iblis. Tapi apa? Apa hal-hal yang memungkinkan untuk menggerakan atau mengendalikan kehidupan kita manusia?
Faktanya ada banyak hal yang memungkinkan
untuk mengendalikan kehidupan seseorang, misalnya:
-
Banyak orang digerakkan
oleh rasa bersalah
Orang-orang seperti ini
menghabiskan hidup lari dari penyesalan dan menyembunyikan rasa malu. Mereka
mengizinkan masa lalu mengendalikan masa depan. Mereka sering tanpa sadar
menghukum diri sendiri dengan merusak keberhasilan sendiri. Benar, bahwa kita
adalah produk masa lalu, tetapi kita tidak perlu menjadi tawanannya. Benarkah
seorang yang gagal dan nakal saat ini, tidak akan mendapatkan masa depan yang
lebih cerah. Bagaimana bila dia merubah langkahnya, apakah benar bahwa tidak
ada kemungkinan untuk dia lebih baik menghadapi kehidupannya? (Mazmur 32:1)
- Banyak orang digerakkan
oleh kebencian dan kemarahan
Orang-orang seperti ini
mencengkram sakit hati itu dan tidak pernah mengatasinya. Mereka bukannya
melepaskan sakit hati melalui pengampunan, tetapi justru menghidupkannya
berulang kali dalam pikirkan. Sebagian orang yang digerakkan oleh kebencian
bungkam dan menyimpan kemarahan mereka, sedangkan yang lain meledakkan
kemarahan itu kepada orang lain. Kedua respon yang tidak baik, karena kebencian
dan amarah selalu menyakiti Anda lebih dari orang yang Anda benci. Orang-orang
yang terus menyimpan kekecewaannya ataupun meluapkan amarahnya kepada orang
disekelilingnnya adalah seorang yang sering masang instastory dengan
quote-quote yang mengkode mantan atau musik galau. Hidupnya menyedihkan.
Masakan, hanya karena satu marga ginting yang menyakitimu. Engkau
menyia-nyiakan kesungguhan dari ginting yang lainnya? (Ayub 5:2)
-
Banyak orang digerakkan
oleh ketakutan
Apapun penyebabnya,
orang-orang yang digerakkan oleh rasa takut sering kehilangan kesempatan besar
karena mereka tidak berani melangkah keluar. Mereka hanya merasa
aman,menghindari risiko dan mencoba memelihara zona nyaman. Padahal, kata
band-band Indie, kita harus berani keluar dari zona nyaman, biar dapat bekerja
dengan hati, tidak seperti orang berdasi yang hidup bukan seperti insan,
melainkan seekor sapi. Karena ketakutan adalah penjara yang dibuat diri sendiri
yang akan menghalangi kita menjadi apa yang Tuhan kehendaki. (1 Yoh 4:18)
- Banyak orang digerakkan
oleh materialisme
Orang-orang seperti ini
adalah mereka yang memiliki tujuan utama untuk memiliki, “memiliki lebih banyak
akan membuatnya merasa lebih bahagia, lebih penting, dan lebih aman”. Nilai
diri dan nilai benda tidaklah sama. Nilai diri Anda tidak ditentukan oleh harta
miliki Anda. Walaupun saya menyadari banyak yang diterima bukan karena
perjuangan tetapi karena uang. Tapi itu tidak menutup kemungkinan untuk kita
mendapatkan yang terbaik koq, walaupun itu adalah sisa-sisa yang terbaik
(intermezo). Kebahagiaan dan kemanan bukan didapat ketika memiliki materi,
walaupun benar materi akan memberikan kebahagian. Tapi semua sifatnya itu
adalah sementara, selebihnya Tuhan-lah
yang memberikan kita , kenyamanan dan kesempurnaan cinta.
-
Banyak orang digerakkan
oleh kebutuhan untuk diterima.
Orang-orang ini
membiarkan harapan orang tua atau pasangan hidup atau teman mengendalikan kehidupan
mereka. Saya tidak pernah tau bagaimana agar seorang bisa hidup sukses, tetapi
satu kunci untuk gagal adalah mencoba untuk menyenangkan semua orang. Mereka
yang hidup seperti ini tidak pernah menjadi dirinya sendiri karena harapan
orang lain yang menggantung kepada dirinya. Lebih daripada itu, karena ia
mencintai seseorang maka ia siap untuk mengubah dirinya menjadi pribadi yang
lain, hanya karena harapan dari orang-orang yang mereka cinta tidak ada dalam
dirinya. Mereka berusaha keras sampai akhirnya membohongi dirinya sendiri,
bahkan sampai menyakiti dirinya sendiri.
Saya, mengungkapkan kesemua hal ini.
Karena Yesus yang hadir di padang Gurun tidak pernah dikendalikan hidupnya oleh
hal-hal yang saya sebutkan diatas. Melainkan ia dikendalikan oleh Roh Allah
yang bekerja atasnya, karena itu dia tidak memperdulikan seberapa menderita ia
di padang gurun. Tetapi beberapa orang akan menganggap hal tersebut sebagai
penderitaan. Sama seperti halnya kita yang lebih sering dipandang melelahkan
ketika kita harus mengikuti kegiatan permata lagi, sementara kita juga punya
waktu untuk kerja , kuliah, laporan, skripsi dan sebagainya. Orang yang
beranggapan demikian, sebenarnya adalah orang-orang yang tidak pernah menyadari
bahwa setiap Firman yang didengarkannya sedang menyentuh hatinya juga ingin
melapaskan letihnya. Hanya saja, ia menutup diri. Sampai Firman tak lagi
berkuasa atasnya, dan yang dirasakan adalah letih, lesu dan tidak ada spirit
yang baru lagi. Termasuk pula, dengan goda-godaan dari iblis. Mungkin saja bila
Yesus tidak dipenuhi oleh Roh Allah, maka Ia juga akan menerima semua
tawaran-tawaran Iblis untuk menyembahnya dan mendapatkan semua materi yang
dijanjikan oleh iblis. Kenyataannya Yesus tidak menerima, bahkan sekalipun
dalam kehidupan selanjutnya murid-murid juga menawarkan hal serupa untuk
memiliki kedudukan dipemerintahan. Tapi Roh Allah lebih menguasai diri, Yesus.
Pertanyaan sekarang adalah
apakah Roh Allah selama ini mengendalikan kita? Menentukan hal tersebut,
sebenarnya cukup sederhana. Karena sejatinya Roh Allah tetap ada di dalam diri
kita masing-masing sebagai orang yang percaya, karena itu sejahat-jahatnya
orang tetap akan ada hal yang baik di dalam dirinya. Hanya saja tidak semua
orang mau hidup dan dipenuhi oleh Roh Allah.
·
Roh Allah memberikan
arti pada kehidupan kita
Mereka yang hidup tanpa
Roh Allah menjalani kehidupannya hanya sekedar saja, sekedar bernafas, sekedar
bekerja, sekedar kuliah, sekedar berGereja. Karena tujuan hidupnya juga hanya
sekedar untuk hidup. Sehingga tidak jarang kehidupannya tidak memiliki arti dan
berdampak bagi banyak orang. Lebih baiklah seekor ayam potong, yang hidup dan
dapat dimakan untuk manusia.
·
Roh Allah
menyederhanakan kehidupan kita
Mereka yang hidup dalam
Roh Allah juga akan menyederhanakan kehidupannya. Sehingga ia mengerti dan menetapkan
apa yang perlu dan tidak perlu ia lakukan. Tanpa Roh Allah kita tidak mempunyai
fondasi untuk mendasarkan keputusan,mengalokasikan waktu, dsb. Kita akan
cenderung membuat pilihan berdasarkan situasi, tekanan dan perasaan pada saat
itu. Ia akan mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal dan itu menyebabkan
dirinya stress, keletihan dan konflik. Mustahil untuk melakukan segala sesuatu
yang orang lain minta untuk dilakukan. Seperti Yesus yang tak mungkin melakukan
sesuatu yang diharapkan iblis. Mereka yang hidup dalam Roh Allah akan memangkas
kegiatan yang tidak produktif.
·
Roh Allah membuat diri
berintegritas
Mereka yang tidak hidup
dalam Roh Allah adalah mereka yang tidak pernah berintegritas dalam hidupnya.
Mereka akan sering berubah arah, sering berubah pekerjan, sering pula
memutuskan hubungan hanya karena bosan dan tak jarang pula memilih-milih tempat
beribadah seperti kupu-kupu. Dengan berharap bahwa setiap perubahan akan
menyelesaikan kebingungan atau mengisi kekosongan hatinya. Ia akan berfikir,
bila aku merubah situasi saat ini,mungkin akan berbeda. Tidak melihat
kekurangan, seolah-olah diri sudahlah terbaik.
·
Roh Allah akan
memotivasi kehidupan
Roh Allah akan selalu
menimbulkan gairah. Sebaliknya, gairah memudar jika tidak ada Roh Allah dalam
hidup ini. Bangun dari tempat tidur saja malas. Menganggap bahwa semua hari
sama saja. Padahal setiap detiknya selalu ada yang baru. Selayaknya postingan
dalam media sosial, setiap detiknya pasti ada hal-hal yang menarik untuk kita
lihat atau kita komentari. Roh Allah, akan membuat kita berani untuk bermimpi.
Tapi bukan hidup dalam mimpi.
Kini waktunya bagi anda untuk berefleksi. Kita mengetahui bahwa kehidupan Yesus selalu menjadi pedoman untuk kita. Karena kehidupannya
yang dipenuhi oleh Roh Allah dan kedatangannya dengan tujuan yang mulai membuat
dia bermkna untuk setiap dari kita. Bagaimana dengan anda? Bila hidupmu saat ini tidak
memiliki arti apa-apa, jangan langsung bunuh diri dulu. Itu Goblok! Tapi
berhentilah sejenak dan tanya dirimu, siapa yang mengendalikan hidupmu?
Jangan-jangan selama ini kita hanya orang-orang yang hidup dalam rutinitas,
bukan orang yang hidup bahagia dalam kendali Roh Allah.
Komentar
Posting Komentar