Seringkali kita mendengar bahwa perjalanan dalam
setiap perjuangan kita tidaklah mudah untuk ditempuh. Ada jalan yang sempit,
jalan berliku-liku, jalan penuh kerikil dan bebatuan, dan jalan menanjak tinggi.
Kita mendengar, memahami, dan mengakuinya sebagai
sebuah perjalanan yang tidak mudah hingga pada akhirnya kita benar-benar
merasakan bahwa perjuangan ini tidak mudah dan sering terasa berat untuk
dijalani..
“Tapi………, mengapa?...... sampai kapan?” Pertanyaan
itulah yang terus hadir dan membayangi setiap perjalanan kehidupan kita.
Kita mendengar, bahwa
setiap manusia memiliki alur cerita hidupnya masing-masing sejak dilahirkan ke
dunia. Kita pun mengakuinya sebagai sebuah fakta yang tidak terelakkan hingga
pada akhirnya kita menyadari bahwa hal itu lebih dari sekedar fakta.
Fakta ini juga yang
membawa kita pada pengertian, bahwa sekuat apapun siang menginginkan matahari,
dan bintang-bintang yang selalu dirindukan ketika malam hari, kita tidak akan
bisa merubah segala sesuatu yang telah digariskan, terjadi seenak kemauanku
sendiri.
Aku mulai tersadar, mungkin kamu juga. Bahwa,
sebagaimanapun kita memaksa dalam doa kita dan sebagaimanapun usaha kita,
Mengenai hasil, bukan kita penentunya. Bukan berdoa atau perjuangan yang salah.
Berdoa dan Berjuang itu harus!
Tapi
dari kesadaran ini, kita dibawa pada pengertian akan iman dan pengharapan dalam
sebuah perjuangan. Bahwa kedua hal ini tidak pernah dapat terpisahkan oleh
sebuah perjuangan bahkan harus masuk dalam bagian perjuangan.
Karena pengertian ini pula, kita dibawa pada sebuah
penyerahan akan kasih yang tulus dari Sang Khalik dan pengertian pada
ketutulusan untuk dibagikan kepada orang lain pula. Atau dengan kata lain, semua ini bukan tentang apa yang
kita usahakan atau apa yang ingin kita nikmati. Tapi tentang bagaimana
menikmati dan menerima apa yang Sang Khalik telah berikan, juga rancangkan.
Tentu
penderitaan selalu membayangi perjuangan kita. Tapi perjuangan inilah yang
membawa setiap orang pada sebuah pemurnian dan perenungan akan diri
dihadap-hadapan Sang Khalik.
Karena
itu, untuk sebuah perjuangan dalam penantian yang kita jalani saat ini,
berterima kasihlah padaNya yang masih mengajarkan kita tentang ketegaran dalam
iman dan pengharapan.
Untuk
setiap ketidakpastian akan perjuangan yang telah kita lakukan, berterima
kasihlah padaNya, sebab IA masih mengajarkan kita tentang penyerahan diri pada
pertolongan tanganNya yang tidak pernah gagal untuk menolong kita dalam iman
dan pengharapan.
Untuk
setiap perjuangan berat yang membayangi perjuangan kita, berterima kasihlah
padaNya, sebab IA masih mendidik kita untuk menjadi anak-anak yang kuat dan
tegar dalam iman dan pengharapan.
Bersemangatlah,
pada perjuangan yang kita jalani dalam iman dan pengharapan ini. Sebab,
demikianlah perjalanan kita sebagai manusia yang mendedikasikan diri sebagai
persembahan hidup yang wangi dihadapan Sang Khalik.
Komentar
Posting Komentar