Ketika situasi hidup
kita sesuai dengan harapan kita, tentu sangat mudah merasakan ketenangan dalam
Tuhan. Namun, ketenangan tersebut benar-benar berasal dari situasi yang
menyenangkan, bukan ketenangan dalam Allah yang sesungguhnya. Hal terberat yang
kita rasakan adalah jika harus tenang saat situasi yang kita hadapi tidak
sesuai harapan. Itu sama dengan mencoba tidur nyenyak di malam hari berbadai.
Adakah diantara kita
yang mengingat situasi saat Yesus tidur di atas perahu yang dilanda badai.
Peristiwa itu terjadi di Danau Galilea. Matius mengungkapkan, “Yesus naik ke
dalam perahu dan murid-muridNya pun mengikutiNya. Ya, saat situasi angin
semakin mengamuk di danau itu, Yesus tidur.
Apakah kamu pernah
mempertanyakan tentang tindakan Yesus pada saat itu? Apakah Yesus juga bisa
Lelah setelah berbicara dengan orang banyak dan melayani berbagai kebutuhan
mereka? Tapi mungkinkah, perasaan Lelah itu membuat seseorang dapat tidur di
tengah badai? Saya rasa, tidak mungkin. Sebab diantara kita, masih banyak yang
mengalami kesulitan tidur karena overthingking. Sekalipun situasi kita saat itu
sedang sangat Lelah.
Saya rasa satu-satunya
alasan Yesus tertidur adalah Dia tahu, tanpa ragu sedikitpun, bahwa mereka
tidak akan tenggelam. Para murid yang menyertaiNya merasa sangat ketakutan
karena mereka tidak memahami bahwa Allah, Sang Pencipta air danau yang mereka
arungi dengan perahu, bersama mereka. Sesuatu yang juga sering kali membuat
kita, tidak pernah mengalami ketenangan dalam kehidupan
Saudaraku…
Apakah yang sedang kamu
pikirkan dan pertimbangkan saat ini, sampai tidak memiliki ketenangan dalam
menjalani kehidupanmu?
Bolahkah, Tuhan
mendengarkan seluruh ceritamu?
Bolehkah, Tuhan
menerima semua kekhawitran, kecemasan dan keputusasaanmu?
Tuhan mengulurkan
tanganya untukmu, Dia ingin melakukan sesuatu untukmu.Dia ingin memberikan
jawaban terbaik untukmu, datanglah sebab dia menunggumu.
Komentar
Posting Komentar