Tepat pada tanggal 26
April 2023 bersama komunitas Anakku Buah Baraku, kami melakukan kegiatan
webinar yang berbicara tentang 24 Jam Hidup Para Pelayan. Perlu diketahui
Anakku Buah Baraku adalah komunitas Karo Diaspora yang tidak hanya merindukan
tapi juga melakukan kegiatan kegiatan edukatif melalui webinar dengan berbagai
macam tema menarik yang disajikan.
Singkatnya, dalam Webinar
tersebut DR Buce Tahelele yang menjadi narasumber merespon pengalaman-pengalaman
para pelayan GBKP dengan istilah “Para Pelayan telah Babak Belur”. Respon yang menarik
bagi saya dan layak untuk dibicarakan dalam kesempatan ini. Tentu tulisan ini
tidak hanya diperuntukkan bagi para pendeta saja, tapi seluruh dari kita layak
merefleksikannya.
Sebab, tanpa kita sadari
sering diantara kita selalu beranggapan bahwa kita adalah SUPERMAN yang dapat
menyelesaikan segala sesuatunya. Kenyataannya tidak ada orang lain selain diri
kita sendiri yang menciptakan tekanan yang didalam diri kita. Alhasil, kita dibabakbelurkan
oleh sesuatu yang bukan dari luar diri
kita. Melainkan perspektif kita yang menekan diri dan beranggapan bahwa segala
sesuatunya adalah “GAWAT DARURAT”
Sebagai contoh, Anda
terbangun di tengah malam dan tiba-tiba teringat telepon yang harus Anda
lakukan esok hari. Lalu, bukan merasa lega karena tidak lupa pada telepon
penting itu, Anda malahan memikirkan apa-apa saja yang harus dilakukan esok hari.
Anda mulai membayangkan pembicaraan yang mungkin terjadi antara anda dengan
penerima telepon, sehingga membuat Anda semakin cemas. Segera Anda berpikir, “Ya
Ampun, sibuk betul aku. Aku harus menelepon lima puluh kali dalam sehari, Aku
benar-benar tidak punya waktu untuk diriku sendiri” dan begitu seterusnya sampai
Anda merasa kasihan pada diri sendiri.
Percayalah!!
Anda memang mungkin
benar-benar orang yang sangat sibuk, tetapi ingatlah bahwa memenuhi kepada Anda
dengan pikiran-pikiran betapa kewalahannya Anda hanya akan memperburuk masalah
karena Anda akan merasa lebih tertekan daripada yang seharusnya.
Cara yang lebih
menenteramkan untuk hidup adalah memutuskan secara sadar pertempuran mana yang
layak diperjuangkan dan yang lebih baik ditinggalkan. Anda bukanlah SUPERMAN
ATAU WONDER WOMAN, kita tidak bisa membuat semua hal berjalan dengan sempurna.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
(Rom. 8:28)
Sebagai bagian dari
ciptaan Tuhan, tugas kita adalah menemukan dan menyadari Campur Tangan Tuhan
dari setiap hal yang hadir dalam kehidupan kita. Bila kita dapat belajar, maka
kita dapat memelihara jiwa kita lebih baik. Tentu sangat mudah melihat keindahan
Tuhan dalam indahnya matahari terbit, puncak gunung yang diselimuti salju,
senyum seorang anak kecil, atau empasan ombak yang menerpa pantai berpasir.
Tetapi dapatkah kita belajar untuk menemukan campur tangan Tuhan dalam situasi
yang kelihatannya tidak mengenakkan dalam kehidupan kita?
Di suatu tempat, di
dalam kepala saudara, cobalah mengingat bahwa ada campur Tangan Tuhan di dalam
segala hal. Kenyataan bahwa kita tidak bisa melihat keindahan di dalam suatu
hal bukan berarti keindahan itu tidak ada di dalamnya. Sebaliknya, itu berarti
kita tidak cukup cermat mencarinya atau tidak memiliki sudut pandang yang cukup
luas untuk melihatnya.
Komentar
Bujur Pdt Larena Sinuhadji
Posting Komentar