Jika atau entah bagaimana, Saudara bertemu dengan seseorang yang
memiliki track record tidak baik di teman-teman Saudara. Ia datang ke bisnis Saudara,
keluarga Saudara, atau Saudara lahir bersama mereka, mereka anggota keluarga Saudara,
atau Saudara jadi guru mereka, atau mereka muncul begitu saja dalam hidup Saudara,
apa yang bisa dilakukan? Bukankah ini adalah masalah yang setiap dari kita harus
hadapi dari waktu ke waktu: berurusan dengan orang yang “KATANYA” tidak
baik?
Jelasnya, saya tidak berharap bahwa Saudara dianggap yang demikian oleh
orang lain. Terlebih memakai tulisan ini, sebagai bentuk klarifiikasi serta pembelaan
atas setiap gosip yang saudara dapatkan. Walaupun, refleksi yang saya muat
mengenai pembelaan diri Paulus kepada jemaat di Korintus. Seperti diketahui,
bahwa Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang
terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat
meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya. Ia
juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh
para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Para
lawan Paulus, yaitu rasul-rasul palsu yang tidak mau bertobat, yang pada
kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda (2 Korintus
11:1-6). Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya,
menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang
lebih lanjut. Namun, saya (sekali lagi) tidak ingin mengajak saudara untuk
memakai tulisan ini sebagai alat klarifikasi dan pembelaan diri.
Sebaliknya, saya ingin kita melihat orang-orang itu dengan berbeda.
Salah satu pemikiran yang positif dan apresiatif setiap paginya untuk diri
sendiri serta mengembangkan orang lain adalah “setiap orang akan berkembang dan
menjadi lebih baik dari dirinya yang kemarin”.
Saya mampu mengatakan hal ini, karena Tuhan memiliki segala caranya
untuk mengubah pribadi orang lain. Sikap yang terlalu cepat memberi nilai pada
orang lain, tanpa melihat perubahan dan perkembangan yang dilakukan oleh orang
lain disebut sebagai DENDAM. Seperti kehidupan Paulus saat berjumpa dengan Kuasa
Yesus, itu adalah pengalaman spiritual. Tentu tidak banyak yang melihatnya dan
Paulus sendiri tidak dapat membuktikan kebenarannya, selain daripada perubahan besar
yang dilakukannya. Tapi, bukankah perubahan besar itu diikuti dengan usaha-usaha
kecil? Perubahan yang tiba-tiba tanpa proses, justru sangat menakutkan dan itu
hanya terjadi pada cerita-cerita dongeng saja. Ketika seorang Putri Cantik
mencium Katak dan berubah jadi pangeran, itu hanya terjadi pada dongeng saja. Tapi,
bila saudara ingin mencobanya; silahkan untuk mencium katak. Siapa tahu, saya
juga memiliki kekeliruan. Wkwkwkwk
Pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang sama dengan cerita-cerita
buruk dari orang lain tentangnya. Tapi mereka memiliki pengalaman yang berbeda dari
cerita-cerita buruk yang sampai di telinga kita. Tahukah, mengapa hal itu bisa
terjadi? Semua karena cara kita melihat dan merespon orang tersebut.
Saat saudara melihat setiap orang dengan positif, dan beranggapan bahwa
orang lain memiliki perubahan-perubahan kecil dari hidupnya yang kemarin. Saya
yakin, saudara akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan banyak cerita buruk
dengan orang tersebut. Mengapa? Karena setiap manusia, semakin semangat ketika
di apresiasi. Sikap itu memberikan energi postif yang mengubahkan atmosfer
sosial saudara dengan siapapun.
Bayangkan saja, bila hal ini terjadi pada saudara? Ketika saudara
mendapatkan apresiasi, karena orang lain melihat perubahan-perubahan kecil yang
positif dalam diri saudara. Saya yakin, aura positif dalam diri saudara semakin
keluar. Demikian halnya dengan pengalaman orang lain, saat saudara
memperlakukan hal yang sama.
Susah, ya? Cobalah dalam beberapa waktu kedepan ini, dan
lihat perubahan yang terjadi pada circle saudara.
Komentar
Seburuk buruknya sesuatu pasti ada yg baik didalamnya.
Pola pikir seseorang sangat menentukan langkah/sikap hidup kedepannya. 😁🙏
Posting Komentar