Curah hujan yang
tinggi, angin yang kencang, dan tanah yang bergerak mengingatkan kita bahwa
dunia ini selalu bergerak dalam dinamika yang sulit kita kendalikan. Alam
memiliki iramanya sendiri, seringkali indah dan menenangkan, tetapi kadang kala
juga bergejolak. Dalam situasi seperti ini, kita sering merasa kecil dan rapuh,
tetapi di balik gejolak itu, ada tangan Tuhan yang tetap memegang kendali.
Mazmur 29:10-11
menguatkan hati kita, “Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam
sebagai Raja untuk selama-lamanya. Tuhan memberikan kekuatan kepada umat-Nya,
Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.” Ayat ini mengingatkan
bahwa meskipun kita berada di tengah badai yang tidak bisa kita prediksi, Tuhan
tidak pernah meninggalkan tempat-Nya sebagai Raja. Bahkan, di atas air bah
sekalipun, Dia tetap memerintah dengan kasih dan kuasa-Nya.
Hujan, meskipun tampak
menakutkan saat deras, sebenarnya membawa pesan pengharapan. Setiap tetesnya
seperti kasih Tuhan yang turun untuk menyirami hati kita yang mungkin sedang
kering oleh kekhawatiran. Di balik setiap derasnya air, Tuhan berbisik lembut: “Aku
menyertaimu, Aku tidak akan meninggalkanmu.”
Saat badai datang, kita
tidak diminta untuk melawan atau mengalahkan alam, tetapi untuk berserah kepada
Tuhan yang menciptakan alam itu sendiri. Realitas alam yang bergejolak adalah
bagian dari kehidupan yang tidak selalu bisa kita kendalikan, tetapi kita dapat
mempercayakan semua kepada Dia yang memegang kendali atas segalanya.
Hujan tidak hanya
mengingatkan kita akan kekuatan alam, tetapi juga kehadiran Tuhan di tengah
badai. Ketika tanah berguncang atau air meluap, Dia tetap setia menyertai kita.
Tuhan tidak membiarkan kita sendirian menghadapi ketidakpastian. Dia hadir,
memberi penghiburan, dan mengirimkan orang-orang di sekitar kita untuk saling
menguatkan.
Bayangkan suasana
setelah hujan reda. Udara terasa segar, angin membawa kesejukan, dan tetesan
air yang masih menggantung di dedaunan berkilau diterpa cahaya. Itulah janji
Tuhan—bahwa setelah badai selalu ada keindahan baru. Pelangi yang muncul di
cakrawala adalah lambang kasih-Nya yang tidak pernah pudar.
Hidup ini memang penuh
misteri, dan alam sering menjadi cermin dari dinamika itu. Kita tidak selalu
bisa memahami mengapa badai terjadi atau mengapa tanah yang kita pijak bisa
bergoyang. Namun, kita dapat yakin bahwa Tuhan selalu hadir di dalamnya, memelihara
kita dengan kasih yang tidak pernah berubah.
Setiap badai
mengajarkan kita untuk berjalan bersama Tuhan, bukan melawan arus kehidupan,
tetapi menemukan ketenangan dalam pelukan-Nya. Angin yang kencang dan hujan
yang deras mungkin membuat kita takut, tetapi dalam segala itu, ada kasih Tuhan
yang terus meneteskan penghiburan.
Angin sejuk dan harapan
baru menanti di balik setiap badai. Di tengah alam yang
bergejolak, ada Tuhan yang setia menopang kita. Mari kita nikmati
kehadiran-Nya, bahkan di tengah hujan, karena Dia adalah damai kita yang
sejati.
Komentar
Posting Komentar