RENUNGAN #16 "Gembala sebagai Pewarta Kabar Baik" (RENUNGAN MENUJU 25 DESEMBER)

 


(Lukas 2:17: "Dan setelah melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.")

Dalam kisah kelahiran Yesus, para gembala menjadi saksi pertama atas peristiwa yang mengubah sejarah dunia. Mereka adalah orang-orang sederhana, tanpa jabatan tinggi atau pengaruh besar. Namun, justru kepada merekalah malaikat Tuhan menyampaikan kabar baik. Setelah menyaksikan Sang Bayi di palungan, para gembala tidak menyimpannya untuk diri sendiri. Mereka bergegas memberitakan apa yang mereka lihat dan dengar, membuat banyak orang heran dan terinspirasi.

Gembala, yang sering dipandang sebelah mata di masyarakat pada masa itu, dipilih Allah untuk menjadi pewarta kabar baik. Mereka menjadi teladan bagaimana setiap orang, tanpa memandang latar belakang, dapat dipakai oleh Allah untuk memberitakan kasih-Nya.

Para gembala menunjukkan beberapa hal penting yang bisa kita pelajari:

1.      Mendengar dan Mentaati Panggilan: Mereka mendengar pesan malaikat, percaya, dan segera bertindak. Tidak ada keraguan atau penundaan.

2.      Menjadi Saksi yang Jujur: Setelah mereka menyaksikan Yesus, mereka membagikan pengalaman itu dengan jujur dan penuh sukacita.

3.      Mengubah Kehidupan Orang Lain: Kabar baik yang mereka bagikan membuat orang-orang di sekitar mereka terheran-heran dan memuliakan Allah.

Di zaman modern, panggilan untuk menjadi pewarta kabar baik masih sangat relevan. Namun, tantangannya berbeda. Dunia kita dipenuhi dengan berita buruk, ketakutan, dan keputusasaan. Justru di tengah kondisi inilah kabar baik tentang Kristus semakin dibutuhkan.

Bagaimana kita bisa menjadi "gembala modern" yang membawa kabar baik dalam kehidupan sehari-hari?

  • Berani Membagikan Iman: Jangan takut berbicara tentang kasih Kristus kepada keluarga, teman, atau kolega, meski tantangan sosial atau budaya sering membuat kita ragu.
  • Memberi Inspirasi Lewat Perbuatan: Menjadi pewarta kabar baik tidak selalu dengan kata-kata, tetapi juga melalui tindakan yang mencerminkan kasih dan keadilan Kristus.
  • Menggunakan Media Digital: Di era teknologi, media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk menyebarkan pesan pengharapan. Gunakan platform ini untuk membagikan nilai-nilai Kristen yang membangun.

Kisah Nyata: Lidia, Seorang Guru di Tengah Bencana

Lidia adalah seorang guru di Palu, Sulawesi Tengah, yang mengalami gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018. Di tengah bencana yang meluluhlantakkan kota dan merenggut banyak nyawa, Lidia tetap hadir di pengungsian untuk mendampingi para siswa yang trauma. Ia tidak hanya memberikan pelajaran seperti biasa, tetapi juga membagikan firman Tuhan dan menyemangati anak-anak dengan kasih Kristus.

Meskipun ia sendiri kehilangan rumah dan keluarga, Lidia percaya bahwa Allah memanggilnya untuk menjadi "gembala" bagi mereka yang putus asa. Kata-kata penghiburannya, doa-doa sederhana, dan kehadirannya yang penuh kasih menjadi bukti nyata kabar baik Kristus di tengah kesedihan. Banyak anak dan keluarga yang terinspirasi oleh ketabahan dan imannya, mengakui bahwa melalui Lidia mereka melihat kasih Tuhan bekerja.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah tragedi, kita bisa menjadi alat pewartaan kabar baik dengan cara yang sederhana namun berdampak besar.

Refleksi Pribadi: Apakah Kita Sudah Menjadi Pewarta?

Apakah kita sudah membagikan kabar baik tentang Yesus dalam hidup kita?

  • Apakah kita memberi penghiburan kepada orang-orang yang putus asa?
  • Apakah tindakan kita mencerminkan kasih Kristus sehingga orang lain melihat-Nya melalui kita?
  • Apakah kita menggunakan kesempatan yang ada untuk menyampaikan pengharapan di tengah dunia yang penuh tantangan?

Para gembala mengajarkan kepada kita bahwa pewartaan kabar baik bukanlah tugas yang rumit atau terbatas pada kalangan tertentu. Ini adalah panggilan bagi semua orang yang telah bertemu dengan Kristus untuk membagikan kasih dan pengharapan-Nya. Natal ini, mari kita belajar dari gembala untuk menjadi pewarta kabar baik di tengah keluarga, komunitas, dan dunia kita.



Komentar

Anonim mengatakan…
Mantap Pdt ijin share
Aron Ginting Manik (AGM) mengatakan…
Silahkan, Tuhan memberkati ya