RENUNGAN #18 Membagikan Pesan Kasih Betlehem Melalui Media Sosial (RENUNGAN MENUJU 25 DESEMBER)

 


(Efesus 4:29: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.")

Betlehem adalah tempat kelahiran Yesus, simbol kasih Allah yang datang ke dunia. Di tempat yang kecil dan sederhana ini, kasih Allah melimpah untuk seluruh umat manusia. Kasih yang lahir di Betlehem tidak hanya untuk disimpan, tetapi untuk dibagikan kepada dunia. Saat ini, salah satu sarana terbesar untuk membagikan kasih itu adalah melalui media sosial.

Namun, media sosial sering kali menjadi tempat munculnya perpecahan, ujaran kebencian, dan kepalsuan. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadikan media sosial sebagai saluran kasih Allah—tempat di mana orang dapat menemukan harapan, kedamaian, dan penguatan, seperti para gembala yang membagikan kabar baik kelahiran Yesus.

Media Sosial sebagai Saluran Pesan Kasih

Dalam dunia digital, media sosial menjadi platform utama untuk berbagi pesan dan berinteraksi dengan orang lain. Tapi, apakah kita menggunakan platform ini dengan bijaksana? Apakah unggahan kita mencerminkan kasih Betlehem, atau justru menambah kebisingan dan konflik di dunia maya?

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menghadirkan kasih Allah di mana pun, termasuk di media sosial. Saat kita membagikan pesan yang membangun, penuh kasih, dan mendukung, kita menjadi seperti para gembala yang menyebarkan sukacita kelahiran Yesus ke seluruh dunia.

Bayangkan seorang remaja bernama Naomi. Ia sering melihat teman-temannya di media sosial memposting komentar yang negatif atau saling menjatuhkan. Suatu hari, ia memutuskan untuk memposting sebuah pesan yang sederhana: "Kamu berharga dan dicintai oleh Tuhan."

Pesan itu mendapat berbagai tanggapan. Beberapa orang hanya memberikan “like,” tetapi satu pesan pribadi menyentuh hatinya: seorang teman sekolah yang merasa tidak dihargai membaca unggahannya dan berkata bahwa pesan itu menguatkan dia di hari yang berat.

Naomi menyadari bahwa sebuah unggahan sederhana bisa membawa perubahan besar. Dari situ, ia mulai konsisten membagikan pesan-pesan yang menguatkan iman, membangun semangat, dan menunjukkan kasih Allah.

Seperti Naomi, kita semua dapat menggunakan media sosial untuk membagikan pesan kasih. Setiap unggahan kita adalah peluang untuk memperkenalkan Yesus kepada orang lain. Dunia yang sering kali penuh dengan kebencian dan tekanan membutuhkan lebih banyak pesan kasih dan pengharapan.

Cara Menggunakan Media Sosial dengan Bijak untuk Membagikan Pesan Kasih

1.      Mengutamakan Kasih dalam Setiap Unggahan: Pastikan bahwa apa pun yang Anda bagikan mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus. Hindari perdebatan yang tidak produktif atau postingan yang memecah belah.

2.      Membagikan Ayat dan Renungan: Gunakan media sosial untuk membagikan ayat Alkitab, renungan harian, atau refleksi pribadi tentang bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup Anda.

3.      Mendukung Orang Lain dengan Komentar Positif: Tinggalkan komentar yang membangun di unggahan orang lain. Kata-kata kecil seperti "Semangat, Tuhan menyertaimu" dapat memberi dampak besar.

4.      Menghindari Penyebaran Konten Negatif: Jadilah orang yang memverifikasi kebenaran sebelum membagikan sesuatu. Jangan ikut-ikutan menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya.

5.      Menggunakan Kreativitas untuk Menarik Orang: Buatlah konten menarik, seperti video pendek, gambar dengan kutipan inspiratif, atau cerita singkat yang menggambarkan kasih Allah.

Refleksi Pribadi: Apa yang Saya Bagikan di Media Sosial?

  • Apakah unggahan saya mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus?
  • Apakah saya menggunakan media sosial untuk membangun atau malah menambah keretakan hubungan?
  • Bagaimana saya dapat menjadikan media sosial saya sebagai saluran untuk membagikan kasih Allah?

Penutup: Membawa Angin Sejuk Kasih Betlehem ke Dunia Digital

Media sosial adalah alat yang kuat untuk membawa pesan kasih Betlehem ke seluruh dunia. Dengan unggahan yang membangun, kata-kata yang menguatkan, dan kasih yang nyata, kita dapat mengubah dunia digital menjadi tempat yang mencerminkan terang Kristus. Mari kita gunakan media sosial dengan bijaksana dan menjadi pembawa kabar baik, seperti para gembala di malam Natal.



Komentar