(Matius 5:14-16:
"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.")
Betlehem adalah kota kecil yang tidak terlalu menonjol,
namun di situlah terang dunia lahir—Yesus Kristus. Kota ini menjadi simbol
pengharapan, kasih, dan damai yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Betlehem
menjadi tempat pertemuan ilahi dengan manusia, di mana kasih Allah hadir untuk
menyelamatkan dunia.
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi
"Betlehem" bagi orang lain. Kita mungkin merasa kecil dan tidak
signifikan, tetapi hidup kita bisa menjadi tempat di mana orang lain menemukan
terang Kristus. Melalui perkataan, tindakan, dan kasih, kita dapat membawa
orang lain mendekat kepada Sang Juru Selamat.
Di tengah kehidupan modern yang sibuk, banyak orang merasa
terasing, kehilangan arah, atau mencari tujuan hidup. Mereka membutuhkan tempat
di mana mereka bisa menemukan pengharapan dan kasih yang sejati. Hidup kita,
sebagai pengikut Kristus, bisa menjadi tempat itu.
Tapi, bagaimana kita hidup sebagai "Betlehem" bagi
orang lain? Bagaimana kita membawa kasih Kristus di tengah dunia yang sering
kali dingin dan tidak peduli?
Ada satu kisah tentang Mia adalah seorang karyawan di sebuah
perusahaan yang penuh tekanan. Di tempat kerjanya, banyak orang sering mengeluh
dan saling menjatuhkan. Tapi, Mia berbeda. Ia dikenal sebagai seseorang yang
selalu mendengarkan, memberikan dukungan, dan berbicara dengan penuh kasih.
Suatu hari, seorang rekan kerja, Lisa, mendekatinya dengan
air mata. Lisa merasa putus asa karena masalah keluarga yang rumit. Mia tidak
hanya mendengarkan, tetapi juga menawarkan doa dan membagikan kata-kata
pengharapan dari Alkitab.
“Terima kasih, Mia. Kamu seperti tempat aman bagi saya,”
kata Lisa.
Mia mungkin bukan siapa-siapa di perusahaan itu, tetapi
kehidupannya menjadi "Betlehem" bagi Lisa—tempat di mana dia
merasakan kasih dan damai Kristus.
Hidup kita bisa menjadi tempat di mana orang menemukan:
- Kasih
dan Dukungan: Dengan mendengarkan dan peduli pada orang lain.
- Kebenaran
dan Pengharapan: Dengan membagikan firman Tuhan dan memperkenalkan
Kristus kepada mereka.
- Damai:
Dengan menghadirkan suasana tenang dan nyaman di tengah kekacauan hidup
mereka.
Langkah-Langkah Praktis untuk Hidup sebagai Betlehem
- Menjadi
Pendengar yang Baik: Orang sering kali hanya membutuhkan seseorang
yang mau mendengarkan tanpa menghakimi.
- Menunjukkan
Kasih melalui Tindakan: Jadilah orang yang menunjukkan perhatian
melalui perbuatan kecil, seperti menawarkan bantuan atau sekadar menyapa
dengan hangat.
- Berdoa
untuk Orang Lain: Jangan meremehkan kuasa doa. Tawarkan doa bagi
mereka yang membutuhkan.
- Membagikan
Kabar Baik dengan Bijak: Ketika ada kesempatan, bagikan pesan kasih
Kristus melalui kata-kata yang relevan dan penuh hikmat.
- Menciptakan
Suasana Positif: Jadilah pembawa damai di tempat kerja, keluarga, atau
komunitas Anda.
Refleksi Pribadi: Apakah Saya Sudah Menjadi Betlehem?
- Apakah
saya menjadi tempat yang membawa kasih dan pengharapan bagi orang lain?
- Apakah
perkataan dan tindakan saya mencerminkan kasih Kristus?
- Bagaimana
saya bisa lebih bijak dalam menciptakan suasana yang membawa damai?
Menjadi "Betlehem" bukan berarti kita harus
menjadi sempurna atau terkenal. Itu berarti kita hadir sebagai saluran kasih
Allah bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan hidup sederhana namun penuh
kasih, kita dapat membawa terang Kristus kepada mereka yang membutuhkannya.
Seperti Betlehem, yang kecil namun dipilih Allah untuk
membawa terang besar, hidup kita bisa menjadi tempat di mana orang lain
menemukan Kristus. Mari kita membuka hati dan hidup kita agar orang lain dapat
melihat kasih dan damai Allah melalui kita.
Referensi
- Alkitab
(Matius 5:14-16; Lukas 2:4-7)
- Rick
Warren, The Purpose Driven Life
- Henri
Nouwen, The Wounded Healer
- Philip
Yancey, What's So Amazing About Grace?
Komentar
Posting Komentar